Monday, August 21, 2017

IHSG Hanya Naik 4,4 Poin, Dan Dibuka ke 5.898

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA -   JAKARTA , Pasar saham Indonesia dibuka menguat malu-malu di awal perdagangan hari ini. Meski demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di jalur untuk mencapai level tertingginya dengan naik 4,4 poin atau 0,08% ke 5.898.
IHSG dibuka dengan 107 saham menguat, 69 saham melemah, dan 129 saham stagnan. Pada pembukaan perdagangan pagi ini, transaksi perdagangan terjadi mencapai Rp443 miliar dari 1,04 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 0,2 poin atau 0,02% ke 982, Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,08 poin atau 0,01% ke 751, indeks IDX30 turun 0,23 poin atau 0,04% ke 535 dan indeks MNC36 turun 0,11 poin atau 0,03% ke 336.
Sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor tambang memimpin penguatan sebesar 0,73%. Sementara sektor konsumsi dan manufaktur tercatat masih bergerak di zona merah.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik Rp8 atau ke Rp344, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp150 ke Rp18.825, dan saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik Rp15 ke Rp1.110.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) turun Rp6 ke Rp220, saham PT Hanson International Tbk (MYRX) turun Rp1 ke Rp130, dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun Rp10 ke Rp680.
(mrt)

Riset Saham First Asia Capital: Minim Risiko Eksternal, IHSG Berpeluang Catatkan Rekor Tertinggi

Perdagangan awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan memiliki peluang untuk menguat. IHSG diproyeksikan bergerak di level 5.860-5.930.
"Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya mencatatkan level tertinggi baru," jelas Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risetnya, Jakarta, Senin (21/8/2017).
Potensi melajunya IHSG, dinilai David lantaran saat ini nyaris tidak ada kondisi yang berisiko terhadap indeks di pasar saham Indonesia, khususnya risiko yang terjadi di lingkup eksternal. Harga komoditas saat ini juga merangkak naik, memberi imbas positif bagi indeks.
"Pergerakan bullish harga sejumlah komoditas seperti nikel dan batu bara, dan spekulasi penurunan bunga acuan BI bulan ini menjadi katalis positif penguatan IHSG," jelasnya.
Adapun, perdagangan selama sepekan kemarin, David menyorot IHSG masih mampu berada di zona aman di tengah risiko yang terjadi di pasar global. "IHSG cenderung bergerak di teritori positif, sempat menguat hingga 21 poin, meskipun akhirnya tutup hanya menguat tipis 1,892 poin (0,03%) di 5893,841," terangnya.
"Penguatan IHSG terjadi di tengah koreksi yang umumnya melanda bursa kawasan Asia menyusul meningkatnya kekhawatiran pasar atas serangan teroris di Barcelona dan kisruh politik di AS yang bisa menggagalkan rencana Trump melakukan reformasi perpajakan," ujar David.
Penguatan IHSG juga ditopang oleh aksi beli selektif atas saham tambang menyusul tren bullish harga komoditas batubara dan logam. Selain ditopang penguatan saham tambang, penguatan IHSG turut ditopang kenaikan saham sektor konsumsi dan infrastruktur.
"Selama sepekan IHSG berhasil menguat 2,2% menguji resisten kuat di 5910. Sentimen positif sepekan kemarin terutama ditopang dari data ekonomi domestik dan pergerakan bullish harga sejumlah komoditas
Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi First Asia Capital ialah, ASII, BBTN, INCO, PGAS, CPIN, AKRA, RALS, ADRO, HRUM, INDY.
(dni)

Sumber: okezone.com

Rhd - rifanfinancindo
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

PT RIFAN

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

PT RIFAN




No comments:

Post a Comment